Website Gunadarma

Jumat, 30 Maret 2012

apa yang disebut e-library


Dengan membaca kita dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Entah itu dengan membaca buku, Koran, majalah, dan media lainnya. Untuk menemukan buku yang lengkap dan menggunakan biaya yang sangat ekonomis tanpa harus membelinya. Biasanya kita dapat pergi ke perpustakaan untuk meminjamnya. Kini Seiring berkembangnya teknologi sekarang ini, Khususnya setelah diciptakan internet. Kegiatan  membaca dapat kita lakukan dengan semakin mudah. materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up-to-date. Buku-buku teks konvensional memiliki rentang waktu antara proses penulisan, penerbitan, sampai ke tahap pemasaran. Kalau ada perbaikan maupun tambahan, itu akan dimuat dalam edisi cetak ulangnya, dan itu jelas membutuhkan waktu. Kini sekolah dan instansi mengeluarkan terobosan baru guna meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kepada penggunanya. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan e-library. Apa yang disebut e-library???
e-library atau Perpustakaan digital (Inggris: digital library atau electronic library atau virtual library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video, dll. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.
Elibrary merupakan salah satu bentuk kemajuan di bidang teknologi informasi. Definisi teknologi informasiitu sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. (Basuki, 87).
Perpustakaan elektronik juga merupakan bagian sebuah jaringan kerja (network). Dimana secara teoritispemakai dapat memperoleh salinan elektronik sebuah dokumen darimanapun, asal tidak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan sosial.
Beberapa perpustakaan sekolah telah memulai langkah ke perpustakaan elektronik, ada pulaperpustakaan yang telah mengkomputerkan sistem temu balik serta sistem jasanya. Hanya saja mengingat teknologi informasi tidak hanya terbatas pada perangkat keras (alat) dan perangkat lunak (program), tetapi juga mengikutsertakan manusia serta tujuan yang ditentukan maka penggunaan teknologi informasi terutama e – library sebagai pilihan dalam mengembangkan perpustakaan sekolah, perlu memperhatikan beberapa aspek diantaranya aturan dan kemampuan sekolah yang bersangkutan.
Singkatnya koleksi digital sebenarnya dapat dipahami sebagai koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau digital yang mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database online, statistic elektronik, dan lain sebagainya.
Setiap perguruan tinggi harus menyadari bahwa digitalisasi di perpustakaan adalah untuk meningkatkan kualitas jasa, bukan sebagai penambahan jumlah atau pembaharuan (modernisasi) peralatan saja. Dalam hal ini perpustakaan digital dapat diukur berdasarkan 10 butir penilaian kualitas jasa, yaitu :

1. Kinerja umum (performance)
Memenuhi persyaratan dasar dalam penggunaan teknologi digital
2. Keselarasan (conformance)
Memakai standar lokal, nasional, maupun internasional dalam hal pengiriman dan pertukaran informasi
3. Kekhususan (features)
Memberikan kemudahan yang tidak ada di perpustakaan biasa dalam bentuk fitur atau jasa khusus
4. Kehandalan (reliability)
Menjamin keajegan dalam penyediaan informasi
5. Kesinambungan (durability)
Bukan merupakan ”proyek sesaat”
6. Keterbaruan (currency)
Informasi selalu diperbarui
7. Kemudahan jasa (servive ability)
Mudah digunakan, termasuk bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan.
8. Keindahan penampilan (aesthetics and image)
Memenuhi selera pengguna demi kenyamanan penggunaan
9. Kesepakatan kualitas (perceived quality)
Merupakan kesepakatan antar pemakai, bukan pandangan individual
10. Kebergunaan (usability)
Merupakan ukuran paling penting di semua jenis jasa. Nilai ditentukan oleh pengguna sesuai persepsi subyektif berdasarkan pengalaman mereka dalam hal.:
a. Efektivitas sistem
Seberapa jauh perpustakaan digital mampu secara tepat memberikan solusi informasi bagi pengguna. Termasuk di sini adalah relevansi informasi itu bagi pengguna.
b. Efisiensi sistem
Yaitu kemampuan sistem menghemat waktu dan upaya pengguna dalam mendapatkan informasi dari berbagai sumber, tidak hanya dari lingkungan lokal.
c. Kepuasan
Yaitu ukuran subyektif tentang kemudahan pemakaian, tampilan, struktur informasi, kandungan, keluasan jaringan (seberapa banyak sumber yang bisa dihubungi)
d. Kemudahan integrasi
Seberapa jauh perpustakaan digital dan jasanya dapat dengan mudah dijadikan bagian dari kegiatan utama pengguna di universitas (belajar, mengajar, penelitian)

Senin, 12 Maret 2012

Pengenalan Web Science

Kali ini kita akan membahas sebuah materi yaitu Web Science. Apakah kalian pernah mendengar kata itu? Pertama-tama kita harus mengetahui apa yang dimaksud web itu. Web merupakan salah satu alat komunikasi online yang menggunakan media internet dalam pendistribusiannya. Halaman web layaknya sebuah buku yang dapat menampung berbagai informasi tentang banyak hal baik bersifat komersial maupun non komersil. Melalui media web inilah seseorang dapat memberikan informasi tertentu kepada orang lain yang berada di seluruh dunia.
Setelah mengetahui web itu apa. Maka yang disebut Web Semantic adalah pengembangan dari World Wide Web, dimana informasi di web didefenisikan sehingga mesin memprosesnya lebih lanjut untuk disesuaikan dengan maksud user. Tujuan dari web semantic ini agar hubungan antara user dan computer berjalan lebih harmonis, dan user friendly tentunya.

Web Science tercipta di latar belakangi oleh pergerakan generasi Web dari Web 1.0 ke Web 3.0. Sejak diperkenalkan Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee, perkembangan yang terjadi luar biasa. Dalam setiap generasi selalu ada perkembangan mulai dari generasi Web 1.0 yang masih bersifat Read Only atau hanya bisa dibaca, lalu Web 2.0 yang menambah sifat Write selain kita bisa membaca sekarang kita bisa menulis dan dari sinilah peran sosial mulai berjalan contohnya Wikipedia dan Blog-blog. 

Web 3.0 merupakan penyempurnaan dari Web 2.0 mengembangkan hubungan manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke mesin selain itu Web 3.0 juga menambahkan Semantic Web, Ontology, Web Service, Social Software, Folksonomies dan Peer-to-Peer. Melihat perkembangan dari gerakan beberapa ilmuwan selama 3 tahun terakhir mengenai Web Science, workshop mereka di awal tahun ini, dan konferensi pertama Web Science di Athena, Yunani Maret 2009 yang dapat dilihat kristalisasinya dalam 3-4 tahun ke depan apakah semantic atau web 3.0 akan melahirkan studi tersendiri atau web science berhasil mengadopsinya sebagai bagian dari kajian mereka.
Dalam web science ini terdapat sebuah istilah Ontology. Apa itu Ontology? Ontology adalah representasi dari XML, RDF dan URI. OWL ini bisa mengatakan berapa jumlah kardinalitasnya. OWL juga bisa melakukan restriction, misalnya A dan B adalah bersaudara, kemudian B memiliki anak bernama C, maka dengan OWL ini akan bisa diketahui bahwa A adalah “uncle” dari C. Akan tetapi untuk mencantumkan semua data-data tersebut tetap membutuhkan URI. Hal demikian inilah yang mampu membuat mesin berfikir, karena mesin itu merupakan sebuah metadata, yang bisa ngecrack kemana saja.

Manfaat utama dari web semantic ialah kita selaku user tidak perlu terlalu bersusah payah menyampaikan maksudnya ke mesin. Web akan berusaha mencari sendiri apa yang di maksud oleh user, sehingga seakan-akan computer tersebun memiliki otak sendiri yang dapat berkomunikasi dan mengetahui maksud dari user. Web semantic ini sering pula dikaitkan dengan system pakar.



Jumat, 09 Maret 2012

E-Government dan Manfaatnya

E-Government atau yang biasa disebut E-gov, merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.




Ada empat model pengiriman E-Government, antara lain :
1. Government-to-Customer (G2C)
2. Government-to-Business (G2B)
3. Government-to-Government (G2G)
4. Government-to-Employe (G2E)

Tujuan e-Government

E-Government diciptakan dengan tujuan membentuk jaringan dan transaksi layanan publik yang tidak dibatasi antara waktu dan lokasi, serta dengan biaya yang terjangkau masyarakat.

Beberapa tujuan dari E-Government, diantaranya sebagai berikut :

  • Memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat. Informasi dari pemerintah dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus menunggu dibukanya kantor pemerintah. Informasi dari pemerintah dapat dicari dan diperoleh dari kantor, rumah tanpa harus secara fisik harus datang ke kantor pemerintah.

  • Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah diperoleh. Adanya informasi yang mencukupi, maka masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya di dalam mendapatkan suatu informasi yang diperlukan.

  • Adanya E-Government diharapkan pelaksaan pemerintah akan berjalan lebih efisien karena koordinasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Untuk dapat mengembangkan e-Governmet dengan baik diperlukan front office dan back office yang mampu memberikan layanan pada masyarakat di setiap kantor pemerintah.

Manfaat e-Government
  • Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
  • Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
  • Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
  • Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
  • Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
  • Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Maka dapat disimpulkan bagi Negara yang meng implementasikan e-Government. Akan secara signifikan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di suatu negara selain tidak dapat ditunda-tunda, harus pula dilaksanakan secara serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang holistik, yang pada akhirnya akan memberikan/ mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.

Definisi E-Commerce

Sejak zaman dahulu kala manusia telah melakukan kegiatan tukar barang atau barter. Yang berkembang dengan transaksi jual-beli. Dengan Pertumbuhan dari internet yang cepat, telah merubah paradigma tersebut dan akhirnya menjadikannya lebih luas. Maka cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang juga berubah. Dan transaksi jual-beli terbaru kini adalah e-commerce. Apa itu e-commerce?

Pengertian E-Commerce
Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Jadi e-commerce merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.
Pada website ECARM (The Society For Electronic Commerce And Rights Management) dijelaskan bahwa e-commerce secara umum menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas –aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data dijital termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual (OECD, 1997).

KEUNTUNGAN E-COMMERCE

Keuntungan e-commerce bagi konsumen:

  • Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan mudah. Seorang pembeli diinternet dapat menggunakan computer pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hamper semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri ditoko atau bahkan meninggalkan rumahnya.

  • Beberapa perusahaan e-commerce  telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa took online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya diserver mereka, sehingga informasi yang dibutuhkanhanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya kepelanggan melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh: beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya langsung ke komputer mereka.

  • Pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.com membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham tradisional.

Keuntungan e-commerce bagi bisnis:

  • Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.

  • e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.

Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:
  • Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
  • Bagi Pengelolabisnis: efisiensi, tanpakesalahan, tepatwaktu
  • BagiManajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

Karakteristik E-Commerce
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
  • Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

  • Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

  • Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

  • Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

E-Learning (Elektronic Learning)



E-Learning adalah???


E-learning, pasti kita pernah mendengar kata tersebut. Tapi apakah kalian tahu apa yang dimkasud E-learning itu? Secara umum E-learning (Elektronic Learning) bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal.

E-learning secara formal misalnya yaitu pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).  

Sedangkan E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).


Perbedaan Pembelajaran konvensional dengan E-Learning

Perbedaan Pembelajaran konvensional dengan E-Learning yaitu pada pembelajaran konvensioanal guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam E-Learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran E-Learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.

Menurut Reza Syaeful (2007), perbedaan pembelajaran E-Learning dengan metode pengajaran konvensional adalah sebagai berikut :

Elearning
Metode Pengajaran Konvensional
  • Bergantung pada motivasi diri pelajar
  • Pengajar memainkan peran dalam memotivasi dan membimbing pelajar
  • Tes dan ujian dilakukan sesuai dengan kecepatan daya tangkap si pelajar
  • Tes dan ujian dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan secara umum.
  • Metode inovatif diperlukan untuk mengadakan test dan eksperimen praktek.
  • Laboratorium tersedia dalam melakukan kegiatan tes dan eksperimen praktek
  • Durasi mata pelajaran ditentukan oleh pelajar
  • Institusi memiliki kalendar dan durasi tetap bagi tiap mata pelajaran
  • Lebih sukses dalam jumlah pelajar yang mengikuti pembelajaran online
  • Kegiatan belajar dibatasi pada mereka yang bersekolah di institusi tersebut


Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

Kelebihan e-learning untuk mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
  1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
  2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
  3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.